Kota Sawahlunto Akan Disulap Jadi Daerah Koboi



Kota Sawahlunto, Sumatra Barat yang dulu dikenal sebagai penghasil batu bara, seiring dengan waktu dan persediaan yang sudah mulai berkurang akhirnya julukan tersebut sudah hilang ditelan waktu.

Meski demikian beberapa peralatan seperti rel kereta api dan gerbong yang terbuat dari kayu masih utuh. Rencananya, Wali Kota Sawahlunto Amran Nur akan menjadikan Sawahlunto menjadi kawasan daerah wisata.


Kereta api lokomotif uap akan dioperasi untuk menghidupkan kenangan atas kejayaan kereta api di Sawahlunto. Kereta api yang ditarik lokomotif uap ini pernah melegenda saat pertambangan batu bara masih marak di kota arang tersebut.


"Salah satu ciri khas yang paling berkesan dari lokomotif uap ini adalah bunyi sirine serta kepulan asapnya yang membahana di daerah lembah tersebut," terang Amran di Sawahlunto, Padang, Minggu (14/9/2008).


Untuk mengoperasikan lokomotif uap tersebut, Pemkot Sawahlunto kini tengah menanti pengiriman lokomotif uap dari Ambarawa ke Sawahlunto. Pada 2009, lokomotif uap ditargetkan mulai beroperasi di Sawahlunto. "Untuk biaya pengirimannya akan kita keluarkan dalam Anggaran Biaya Tambahan (ABT) tahun ini sebanyak Rp400 juta," ujarnya.


Selain itu Pemkot Sawahlunto tersebut, juga memperbaiki gerbong tua yang sudah rusak agar bisa digunakan untuk rangkaian kereta dengan lokomotif uap ini. "Terowongan sepanjang 500 meter dari Kota Sawahlunto dengan Muara Kalaban masih bagus dan 5 KM rel kereta api juga masih bagus," pungkasnya.


Amran menambahkan, dengan adanya lokomotif uap tersebut, Sawahlunto akan menjadi seperti negara koboi yang memiliki kereta uap seperti jaman koboi tempo dulu
Kota Sawahlunto awalnya merupakan areal persawahan yang berada dalam wilayah adat Nagari Kubang. Sejak Tahun 1887 Sawahlunto mulai dirancang oleh Pemerintah Hindia Belanda  sebagai kota yang berorientasi pada industri tambang batubara. Kota ini dipersiapkan sebagaimana layaknya sebuah kota, dengan jaringan jalan, penataan bangunan, system drainase dan sanitasi yang sempurna.
Pada tahun 1998 setelah beroperasi lebih dari seratus tahun, eksploitasi tambang terhenti karena stagnasi batubara. Kota tambang ini kemudian tumbuh menjadi suatu Kota Wisata Tambang yang Berbudaya. Keunikan kota yang berjarak 95 KM dari kota Padang ini, terletak pada bangunan sejarah, bekas industri tambang, wisata kerajinan, wisata pendidikan dan wisata kuliner. Saat ini Pemeintah Kota Sawhalunto tengah mengembangkan wisata rekreasi dengan hadirnya water boom Muaro Kalaban dan Taman Satwa Kandi. Keragaman budaya multietnis yang dipertahankan oleh masyarakat Sawahlunto memberi warna dan sentuhan istimewa bagi pariwisata kota ini.

KAWASAN KOTA LAMA
Dipusat kota lama kita dapat menikmati indahnya arsitektur bangunan bersejarah berlanggam Indies dan Pecinan. Masjid Agung Nurul Islam berdiri di areal bekas bangunan pembangkit listrik pertama di Sawahlunto. Tepat dibawah mesjid, terdapat bunker yang dulunya pernah digunakan sebagai tempat merakit senjata, mortar dan granat tangan. Disamping mesjid yan berdiri tahun 1955 ini, terdapat menara mesjid setinggi 80 meter. Menara ini pada mulanya merupakan cerobong asap pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) pertama di Sawahlunto. Selain mesjid, terdapat berbagai bangunan bersejarah lainnya seperti rumah Asisten Residen, Rumah Controlleur Belanda, Rumah Dokter, Rumah Demang, Rumah Fak Sin Kek yang sekarang menjadi Souvenir dan Coffe Soup, Gedung Sekolah Santa Lucia, Gereja Kristen  Katolik, Gedung Societeit dan lainnya.


GEDUNG PUSAT KEBUDAYAAN
Gedung ini didirikan pada tahun 1910. Awalnya gedung ini bernama Gluck Auf, merupakan tempat berkumpul pejabat colonial untuk berdansa dan berpesta, lalu gedung ini bernama gedung Bola berfungsi sebagai arena billiard dan bowling. Selanjutnya gedung ini berfungsi sebagai tempat pertemuan para pejabat colonial. Sejak kemerdekaan, gedung ini digunakan oleh masyarakat untuk pertunjukan seni dan berubah nama menjadi gedung  Pertemuan Masyarakat. Gedung ini sempat pula disewakan kepada Bank Dagang Negara.

Mengingat nilai histories gedung ini maka pada tanggal 1 Desember 2006, gedung ini diresmikan sebagai Gedung Pusat Kebudayaan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia, Ir.Jero Wacik dan difungsikan sebagai gedung penampilan kesenian multietnis.

MUSEUM KERETA API
Seratus lima puluh meter dari Masjid Agung Nurul Islam, terdapat Museum Kereta Api yan diresmikan pada tanggal 17 Desember 2005 oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Bapak H.M.Yusuf Kalla. Museum ini didirikan di Stasiun Kereta Api Sawahlunto yang dibangun tahun 1918. Saat ini terdapat sejumlah koleksi indoor dan outdoor berupa peralatan dan gerbong-gerbong tua yang pernah dipergunakan.


 





 
KERETA API WISATA
Dari museum Kereta Api, kita dapat menikmati perjalanan nostalgia dengan lori wisata melewati perbukitan menuju Stasiun Muaro kalaban. Perjalanan ini akan melewati Lubang Kalam, terowongan dengan panjang 835 m yang merupakan situs terpenting dalam sejarah perkeretaapiaan Sawahlunto – Teluk Bayur.

Di dalam terowongan terdapat 32 bilik berukuran 2×1 meter sebagai tempat perlindungan bagi pejalan kaki jika berada dalam terowongan. Terowongan ini dibuat oleh orang rantai (Orang hukuman yang dipekerjakan secara paksa pada masa penjajahan Belanda) mulai 18 Oktober 1892 sampai 1 Januari 1894.

MUSEUM GUDANG RANSUM
Museum
ini berada di Kelurahan Air Dingin yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari prosesi pertambangan di Sawahlunto. Bangunan yang didirikan tahun 1984 ini berfungsi memenuhi kebutuhan makanan seluruh pekerja dan buruh tambang (orang rantai)yang jumlahnya ribuan orang. Para pekerja tambang ini berasal dari perbagai daerah  di pulau Jawa, Sulawesi dan Kalimantan. Bangunannya terdiri dari Dapur Umum, Dapur, Gudang es, Gudang Makanan Mentah, Gudang Beras, Menara Asap dan Power Strom. Disini anda dapat melihat proses pembuatan dan membeli karya seni ukiran dari batubara sebagai cinderamata.

WATER BOOM MUARO KALABAN
Objek wisata waterboom Pool and Garden Muaro Kalaban yang terletak di pinggir jalan lintas Sumatera merupakan waterboom pertama di Sumatera Barat. Objek wisata ini diresmikan pada tanggal 1 Desember 2006 oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia Ir.Jero Wacik. Fasilitas yang ada antara lain kolam orang dewasa dan remaja  dengan waterslide/seluncuran, kolam balita, pujasera/café, fasilitas kamar bilas, toilet, gazebo, dan dalam waktu dekat akan dikembangkan arena flying fox.


TAMAN SATWA KANDI
Saat ini, taman satwa Kandi yang berada di areal seluas 5 ha dekat danau Tandikek ini mempunyai koleksi berbagai binatang, seperti : Gajah tunggangan, unta, monyet, kangguru, ular, kelinci, rusa jawa, burung hantu, bido, kura-kura, musang, merpati dan angsa. Untuk pengembangan Taman Satwa Kandi ini setiap tahun jenis koleksi satwa akan ditambah juga akan terus dilakukan perbaikan sarana seperti gazebo, jalan setapak taman dan lampu taman, serta penataan kawasan danau tandikek.


MAKAM PROF.MR.H.MUHAMMAD YAMIN
Prof.MR.H Muhammad Yamin merupakan salah seorang putra terbaik bangsa Indonesia yang dilahirkan dan dimakamkan di Talawi kota Sawahlunto. Diantara jasa-jasanya beliau merupakan konseptor Pancasila dan pencetus lambing Gajah Mada. Beliau pernah menjadi Rektor Universitas PBB. Sebagai seorang sastrawan beliau pernah mengarang buku Ken Arok dan Kendedes (1946), Gajah Mada (1948), Diponegoro (1945), Tan malaka (1948), Suta Dharma (1955) dll. Atas jasa-jasa beliau sebagai pejuang di bidang politik, pemerintahan, keamanan, pendidikan, sastra dan bahasa, maka pemerintah memberikan gelar Pahlawan Nasional disamping beberapa bintang jasa dari Presiden Republik Indonesia.
Tempat ini dilengkapi perpustakaan. Disini kita dapat menggali sejarah bangsa dengan meneladani beliau sebagai sosok anak bangsa Indonesia yang turut mengukir sejarah Indonesia.


KERAJINAN TANGAN
Keberadaan buruh tambang yang berasal dari berbagai daerah dan etnis membuat berbagai industri kerajinan tumbuh dan berkembang. Beberapa produk kerajinan khas Sawahlunto yaitu, kerajinan sapu lidi dan sapu ijuk di Silungkang, anyaman dan tembikar di Talawi dan yang paling terkenal adalah Tenun Silungkang.


TENUN SILUNGKANG
Tenun Songket tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat Minangkabau. Silungkang yang berada dikawasan Sawahlunto merupakan daerah penghasil  songket yang terkenal dari dahulu kala. Kepandaian membuat songket diwariskan turun temurun. Saat ini, tidak hanya songket tradisi, tenun Silungkang berkembang mengikuti kebutuhan dengan beragam bahan motif, corak dan warna serta dapat pula digunakan sehari-hari untuk bahan pakaian dan sarung. Di Silungkang kita dapat menyaksikan tahap-tahap dalam menenun, memilih dan membeli berbagai tenun berkualitas.


KULINER
Di Sawahlunto kita dapat menemukan keragaman makanan dari berbagai daerah karena seni kuliner yang tetap dipertahankan oleh masing-masing etnis. Dendeng batokok adalah salah satu makanan spesifik daerah ini. Dendeng batokok terbuat dari potongan daging sapi yang dipanggang dan ditipiskan dengan cara dipukul-pukul, kemudian disajikan bersama minyak tanak dan dimakan bersama nasi hangat, sambal pedas dan sayuran segar.


BUDAYA
Banyaknya pekerja tambang dari berbagai etnis yang datang ke Sawahlunto membuat kota ini kaya akan keragaman warisan seni dan budaya. Keragaman warna seni dan budaya ini tetap dipertahankan masyarakat Sawahlunto sampai sekarang. Jika anda berkunjung ke Sawahlunto anda dapat menyaksikan pertunjukan kuda kepang, reog, wayang kulit, tari tor-tor, campur sari dan barongsai. Seni tradisi Minangkabau pun menonjol disini adanya tabuik, randai, selawat dulang, dan tari-tarian lainnya. Bahkan beberapa tarian di Sawahlunto merupakan akulturasi budaya multietnis.


TARIAN
Tari tanun dan Tari Tambang merupakan 2 tarian khas Sawahlunto. Tari tenun menggambarkan kegiatan wanita minang dalam proses menenun. Tari tambang menggambarkan proses penambangan batubara di masa lampau.


MAKAN BAJAMBA
merupakan even tahunan yang digelar untuk memeriahkan Ulang Tahun Kota Sawahlunto setiap tanggal 1 Desember. Makan bersama secara adapt ini diikuti oleh seluruh penduduk kota Sawahlunto dari berbagai etnis. Dalam kegiatan  tersebut berbagai rombongan datang berbusana adat minang



 silo
 

1 komentar: